IN MEMORIAM IBU PINTAMTYASTIRIN

IN MEMORIAM IBU PINTAMTYASTIRIN

Rabu pagi sehabis subuh telah beredar kabar duka tentang kepergian Ibu Pintam di WA Group Departemen PBSI UNY. Dra Pintamtyastirin telah meninggal pada Selasa, 26 November 2024. Pukul 19:33. Belaiu adalah mantan dosen di Jurusan PBSI IKIP Yogyakarta (UNY kala itu) dalam usia persis 87 tahun. Ibu Pintam adalah dosen senior di mana para profesor yang kini menjadi pengajar di Prodi PBSI ataupun Sasindo seperti Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dan Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. dan dosen-dosen setelahnya pernah menjadi mahasiswanya.

Rabu (27/11/2024) siang sekitar jam 13, beliau diberangkatkan dari rumah duka, Jl Kabupaten, Gang Panggungan no 6, Sleman menuju ke pemakaman di Pakuncen Wirobrajan. Ibu Pintam punya seorang anak perempuan yang juga telah meninggal sebelumnya, Dr. Siti Hariti Sastriani, dosen Sastra Prancis UGM. Dari putri semata wayangnya ini, beliau punya cucu perempuan tunggal yang telah memberinya dua orang cicit. Beliau meninggal tepat pada hari kelahirannya, lahir 26 November 1937, meninggal pada 26 November 2024.

Di mata mantan mahasiswanya dan juga dosen-dosen yuniornya, Ibu Pintam dikenal sebagai dosen yang santun, baik hati, enak cara mengajarnya, juga murah senyum. Sunarni, salah satu mantan mahasiswanya angkatan 1990 menulis kesannya terhadap beliau dengan, “… masih kebayang juga ngagem seragam safari abu-abu. Tinggi besar… rambut disanggul. Jalan menunduk, turun dari becak, menenteng tas. Ramah dan senyumnya khas. Piyayi sae. Smoga husnul khotimah, swarga langgeng. Amiin.” Nurhayati, mantan mahasiwanya yang lain, menulis “Innalillahi... baca berita ini lgsg inget menyimak  kaset yg diputar di ruang kls kecil  dg beliau.”

Sementara Siti Maslahah, dosen Sasindo UNY, menuliskan kesannya terhadap beliau dengan kalimat, “Ikut berduka cita atas meninggalnya Ibu Pintam. Semoga semua amal ibadahnya diterima oleh Allah, dan semua dosa dan kesalahannya diampuni oleh-Nya. Saya bersaksi beliau orang yang sangat baik. Salah satu yang sangat perhatian pada saya sejak saya diterima jadi dosen di PBSI.” Selamat jalan Ibu Pintam. (Nur)