MAHASISWA SASTRA INDONESIA FBSB UNY MELANGSUNGKAN PAMERAN ALIH WAHANA SASTRA

Yogyakarta, 10 Desember 2024 – Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya UNY kembali menjadi saksi kreativitas mahasiswa Prodi Sastra Indonesia dalam pameran bertajuk "Menyentuh Jiwa melalui Transformasi Sastra". Acara yang berlangsung di Cine Club FBSB UNY ini menampilkan berbagai karya kreatif dari mahasiswa Prodi Sastra Indonesia. Kegiatan ini menegaskan bahwa mereka tidak hanya piawai dalam menulis, tetapi juga mampu mengolah karya sastra ke dalam berbagai media lain.

Alih wahana sastra merupakan proses mengadaptasi karya sastra ke dalam bentuk media yang berbeda, seperti drama, film pendek, animasi, komik, dan bahkan musik. Dalam acara ini, mahasiswa menampilkan berbagai hasil eksplorasi mereka, mulai dari animasi hingga karya-karya interaktif lainnya. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah animasi. Mahasiswa yang tergabung dalam tim produksi animasi ini memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan visualisasi yang memukau. Animasi ini berhasil menyampaikan pesan cerita dengan gaya yang segar dan modern.

Salah satu Dosen Pengampu, Ibu Mentari Putrirahayu Prawira, S.Pd., M.Hum., mengungkapkan kebanggaannya terhadap capaian para mahasiswa. “Alih wahana sastra adalah bukti bahwa sastra tidak hanya hidup di atas kertas, tetapi juga bisa menjelma menjadi karya visual, audio, dan multimedia. Mahasiswa kami menunjukkan bahwa sastra bisa relevan dengan perkembangan teknologi,” ujarnya.

Acara ini juga mendapat apresiasi dari pengunjung yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Salah seorang dosen pengunjung, Ibu Fajar Diana Safitri, S.S., M.A., mengaku kagum dengan beragam karya yang dipamerkan. “Saya sangat mengapresiasi mahasiswa Sastra Indonesia bisa membuat karya-karya ini. Pameran ini menunjukkan bahwa sastra bisa menjangkau ranah new media, tidak hanya berbasis teks,” katanya.

Alih Wahana Sastra di Cine Club FBSB UNY bukan sekadar ajang pamer karya, tetapi juga wujud nyata bagaimana sastra mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan bakat dan kreativitas mahasiswa, sastra terus berkembang dan menemukan medium baru untuk tetap hidup dan relevan di era digital. (HP)